Tembilahan, 10 Desember 2024 – Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) beragama Nasrani di Lapas Kelas IIA Tembilahan kembali melaksanakan kebaktian rutin yang digelar di Gereja Oikumene Lapas. Kegiatan ini merupakan bagian dari pembinaan spiritual yang diselenggarakan secara rutin guna memberikan ketenangan batin dan memperkuat iman para WBP selama menjalani masa pembinaan. Kebaktian dipimpin oleh pendeta dari lembaga keagamaan yang telah bekerja sama dengan lapas.
Dalam kebaktian kali ini, pendeta menyampaikan pesan tentang pentingnya pengampunan dan rekonsiliasi, baik kepada Tuhan maupun sesama manusia. Pesan tersebut bertujuan untuk menguatkan mental dan spiritual WBP agar mampu menghadapi tantangan selama menjalani masa pidana. "Kehadiran Tuhan adalah sumber kekuatan untuk memulai hidup baru. Jangan pernah menyerah dalam memperbaiki diri, " ujar pendeta dalam khotbahnya. Para WBP terlihat antusias mengikuti kebaktian ini, yang juga diiringi dengan puji-pujian dan doa bersama.
Kalapas Tembilahan, Hari Winarca, menegaskan bahwa kegiatan kebaktian rutin ini adalah wujud komitmen lapas dalam menjamin hak beribadah setiap WBP tanpa terkecuali. "Kami ingin memastikan bahwa setiap WBP memiliki kesempatan yang sama untuk mendekatkan diri kepada Tuhan sesuai kepercayaan masing-masing. Semoga kegiatan ini bisa menjadi motivasi bagi mereka untuk terus memperbaiki diri dan menjadi pribadi yang lebih baik, " ucapnya. Dengan pembinaan spiritual yang berkesinambungan, Lapas Tembilahan berharap dapat mencetak WBP yang siap kembali ke masyarakat dengan nilai-nilai religius yang kuat.